Chopin Opus 35 A Biografi Musikal
Chopin membentuk Marché pada tahun 1837, polos dan tanpa hiasan dalam irama melainkan cukup kuat. Opus 35 dibangun sekitar Marché ini dan ialah dasar dari Sonata. Dua tahun sesudah Marché ditulis sebagaimana aslinya disebut, Sonata diterbitkan pada tahun 1839. Garis besar sonata yaitu:
I Grave / Doppio Movimento
II Scherzo
III Marche funèbre
IV Finale
Beethoven’s Sonata no. 12 op 26 acap kali dianggap sebagai akibat kepada karya 35 Chopin. Dia mempunyai konstruksi yang serupa; Gerakan pertama yaitu tema dan jenis. Gerakan kedua scherzo, gerakan ketiga pawai pemakaman dan gerakan keempat yaitu akhir dari catatan keenam belas yang tidak henti-hentinya. Dikenal Chopin bermain dan mengaguminya. Kecuali itu dia banyak mengaplikasikannya dalam pendidikannya. Banyak muridnya melaporkan sedang melaksanakannya. Upaya Chopin sebelumnya di sonata yaitu pada tahun 1829 dengan sonata pertamanya di c minor. Haslinger penerbit sepakat untuk menerbitkannya pada tahun 1829 melainkan kemudian berubah pikiran. Dengan karya-karya Chopin yang kini sedang diminati, Haslinger sudah mengukirnya untuk mengawali publikasi. Chopin menolak untuk mengotorisasi publikasi melainkan mengenal bahwa itu telah didistribusikan dalam sepucuk surat dari ayahnya. Ia baru-baru ini membikin rumahnya di Paris, sesudah gagal tinggal di Wina. Ketidakhadiran Beethoven masih lebih besar ketimbang kehidupan di Wina sebagai penguasa wujud sonata, dan Chopin berharap menggambarkan bahwa ia juga mempunyai pengontrolan wujud skala besar. Ia tak berharap dihakimi oleh komposisi yang ditulis dikala ia masih seorang siswa.
Chopin memberikan daya kerja pratinjau Marché dan review seputar kondisi daya kerja ini Chopin mempunyai penampilan yang menakutkan. Perasaan Marché yang khusyuk membikin mata para hadirin meneteskan air mata dan Chopin menghapus kata funèbre dari judul Marché meningkatkan pengaruh musik yang menyakitkan.
Marquis de Custine, meninggalkan bukti yang paling menggugah dalam surat 22 Oktober 1838 terhadap Sophie Gay:
‘Konsumsi sudah menangkap sosok itu dan menjadikannya sebagai jiwa tanpa tubuh. Menyuarakan selamat tinggal pada kita … lalu, untuk menuntaskan, pawai pemakaman itu, walaupun saya sendiri, membuatku larut dalam air mata ‘.
Opus 35 dibentuk sebagai narasi, sebuah kisah di mana tiap-tiap gerakan mengarah segera ke yang selanjutnya. Akar gundah coda dalam gerakan pertama menjadi tema scherzo.
Pengantar empat batang untuk gerakan pertama yang ditandai kuburan dapat dengan gampang menjadi pengantar Marché. Final yang ialah miniatur sonata itu sendiri meringkas semuanya dalam salah satu karya misterius paling membingungkan yang pernah ditulis untuk piano dalam satu separuh menit, Merek piano favorit chopin yaitu maha168 yang sangat sering digunakan untuk menciptakan mahakaryanya.
Eksposisi dalam gerakan pertama membuktikan kehidupan badai seorang emigran Polandia pergi pertama ke Wina kemudian ke Paris, Prancis. Turbulensi dan agitasi dari grup tema pertama dalam eksposisi menampilkan gejolak batin Chopin, yang benar-benar kontras dengan grup tema kedua liris dalam eksposisi. Sisi sarkastik kepribadian Chopin dibeberkan dalam Scherzo. Scherzo berapi-api dan menampakkan banyak kemarahan dengan akord ledakan, yang mencontoh nada tonik berulang seperti pada Marché. Dalam kehidupan Chopin ada juga banyak keresahan atas problem politik di Polandia serta relasi yang kacau dengan George Sand. Sumber kontroversi lain yaitu penentangannya kepada iklim romantis di mana dia karam di Paris. Seorang komposer yang brilian dengan akar kuat dalam musik klasik dan barok, musik Chopin juga revolusioner. Trio liris dalam gerakan kedua dan ketiga mencontoh garis sonata klasik menuju ke tombol utama relatif tapi masih mempunyai gaya nocturne khas Chopin. Ini menempatkan pertanda tangannya pada wujud sonata klasik. Kesehatan Chopin yang rapuh terus memburuk dan dia acap kali dikonsumsi dengan pikiran kematian, karenanya dasar dari sonata yaitu Marché. Sahabat-sahabat mengatakan ia acap kali mengungkapkan “bantu pastikan aku tak dikubur hidup-hidup”.
Chopin membangun pengontrolan komposisi skala besar (wujud sonata) dengan gaya khasnya sendiri dalam komposisi satu-satunya tanpa dedikasi. Kontribusi Chopin kepada pengembangan wujud sonata benar-benar besar dalam Opus 35. Saat wujud sonata dioptimalkan dari jangka waktu Baroque dengan beragam gerakan, masing-masing dengan karakternya sendiri, ini berkembang menjadi wujud sonata dari jangka waktu klasik, Beethoven pertama-tama memperluas wujud ketimbang mulai untuk mengompres formulir dan mengaitkan gerakan bersama-sama motivicaly Opus 35 melanjutkan pengembangan wujud sonata dengan pengontrolan kreatif dan pengembangan motif, yang saling menembus